Nyi Mas Pakungwati Mengabadikan Sejarah Terasi Cirebon

Artikel. Suararadarcakrabuana.com – Bicara soal sejarah Cirebon maka tak bisa melupakan nama Nyi Mas Pakungwati, tokoh perempuan yang mempunyai peranan penting dalam menyebarkan ajaran agama Islam.

Nyi Mas Pakungwati putri pangeran Walangsungsang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cakrabuana. Ia anak pertama dari pasangan Pangeran Cakrabuana dengan Nyi Mas Kencana Larang.

Nyi Mas Kencana Larang sendiri anak dari seorang tokoh yang cukup terpandang bernama Ki Gede Alang-Alang. Dalam perkembangannya bekas olahan rebusan udang pun dapat diolah kembali menjadi bahan makanan yang dinamai petis.

Hingga pada akhirnya banyak yang berdatangan ke Kebon Pesisir untuk membeli terasi dan petis. Pesatnya perkembangan terasi dan petis tak sedikit yang datang ke sana memutuskan untuk bermukim di Kebon Pesisir.

 

 

Terasi dan petis digunakan untuk bumbu penyedap makanan. Saat itu belum ada penyedap rasa sehingga terasi dan petis menjadi primadona bumbu masak.

Penduduk Kebun Pesisir yang semula hanya berasal dari penduduk setempat lambat laun jumlahnhya kian bertambah dan terdiri dari beragam etnis di antaranya: Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Cina, dan India.

Kedatangan bangsa Cina ke Kebon Pesisir bersamaan dengan Laksamana Cheng Ho. Kedatangan Laksamana Cheng Ho selain menyebarkan agama Islam di Nusantara, juga bermaksud melakukan pertukaran komoditas Cirebon dengan Tiongkok. Laksamana Cheng Ho kemudian membawa terasi saat pulang ke negerinya.

 

 

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *