Mengenal Riwayat Pangeran Arya Cirebon ( Carbon)

Artikel. Suararadarcakrabuana.com – Pangeran Arya Cirebon (Carbon ) dengan nama lain Pangeran Dipati Carbon I adalah anak dari Pangeran Pasarean dengan Ratu Nyawa, maka beliau adalah merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati.

Setelah sepeninggalan mendiang ayahnya Pangeran Arya Carbon di rencanakan akan dinobatkan menjadi Sultan Cirebon selanjutnya, namun beliau wafat sebelum dinobatkan, diperkirakan beliau wafat pada umur 16-20 Tahun.

Menurut dari  Nasakah Mertasinga, pada umur 13 tahun beliau didapati menghamili embannya (Pengasuh) yang bernama Andumanis, seorang pengasuh yang berasal dari Talaga.

Dengan adanya Peristiwa tersebut menggerkan Cirebon, bahkan karena peristiwa itu, Pangeran Makdum mendesak Dewan Wali Kerajaaan Cirebon untuk segera mengangkat Pangeran Arya Carbon menjadi Raja, karena meskipun beliau masih kecil ternyata sudah Baligh, terbukti dari hamilnya Andumanis olehnya. Akan tetapi usulan tersebut ternyata ditolak oleh Sunan Kalijaga.

Sebelum peristiwa hamilnya Andumanis yang menggemparkan itu, sebenarnya Pangeran Arya Cirebon sudah dinikah kan sejak kecil, beliau dikisahkan dinikahkan dengan Ratu Wanawati, Inisitaif dari pernikahan tersebut adalah Sunan Gunung Jati sendiri.

Gelaran pernikahan itu dilaksanakan ketika Pangeran Arya Cirebon berumur 5 tahun, sementara Ratu wanawati kala itu berumur 3 tahun. Sebenarnya baik Arya Carbon maupun Ratu Wanawati adalah sama-sama cucu Sunan Gunung Jati.

Selain menikah dengan Ratu Wanawati beliau juga dikisahkan memiliki seorang selir yang tak disebutkan namanya. Dengan demikian Pangeran Arya Cirebon dikisahkan memiliki 3 Istri yaitu

1. Andumanis

2. Selir yang tak disebutkan namanya,

3. Ratu Wanawati

Baik dengan Andumanis maupun dengan selir yang tak disebutkan namanya itu, beliau memiliki keturunan, hanya saja anak Andumanis tidak disebutkan namanya, sementara buah perkawinannya dengan selir misterius itu, dikisahkan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberinama Suta Agung Wirasuta, Suta Agung ini kemudian diasuh oleh Gedeng Wanuhaji, dan kelak ketika besar menjadi Penguasa di Gebang.

Sementara itu, buah dari perkawinan Pangeran Arya Carbon dengan permasiurinya Ratu Wanawati menghasilkan seorang anak yang kelak diberinama Pangeran Agung.

Selama hidupnya Pangeran Arya Carbon tidak pernah melihat Pangeran Agung, mengingat beliau wafat saat Ratu Wanawati masih dalam keadaan mengandung.

Wafatnya Pangeran AryaCirebon (Carbon ) kemudian semakin memperpanjang masa penantian Raja baru di Cirebon, pada saat wafat beliau dimakamkan di Kemuning, oleh karena itu, selain dikenal dengan nama Pangeran Arya Carbon, beliau juga dikenal dengan nama Pangeran Seda Kemuning.

 

 

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *