Sejarah Pangeran Tunojoyo Berjuang Demi Bangsa

 

Artikel. Suararadarcakrabuana.com – Rasa cinta yang begitu besar terhadap bangsanya, pada saat beliau melihat ketidak adilan yang terjadi terhadap bangsanya, beliau bangkit atas nama cinta melawan ketidakbenaran dan ketidakadilan.

Beliau tidak memperjuangkan tahta untuk diduduki, beliau tidak merebut mahkota untuk dipasangkan di kepalanya, karena beliau tidak haus kekuasaan.

Ia berjuang karena cintanya yang sangat besar kepada bangsanya.
Ia berjuang untuk Kebenaran, Keadilan, Kemanusiaan…

349 tahun berlalu, tepatnya 2 Januari tahun 1680 Masehi = 29 Dzul Qa’dah tahun jim Akhir = 1090 Hijriah, atau 349 tahun yang lalu, atau Tanggal 29 Dzul Qa’dah tahun ini 1439 Hijriah akan terjadi di tanggal 11 Agustus 2018 hari sabtu mendatang.

Dimulai dari waktu Maghrib, hari Jumat, malam Sabtu 10 Agustus 2024 ini. Beliau gugur di luar batas prikemanusiaan.

Berharap tahun depan tepat 350 tahun (lama Belanda menjajah) semenjak beliau gugur, beliau secara Nasional/ legal ditetapkan sebagai Pahlawan…..
Lelaki itu bernama Maduretna , kepalanya berharga seribu kepenggulden

Saudaranya, kawannya , Londo memburunya, Ia lelaki batu sandungan mereka yang maen mata dengan penguasa untuk berkuasa di bhumi Jawa nan Gemah ripah Loh Jinawi…

1500 pasukan mengempurnya dari seribu jalan menuju rumahnya
Bertahan dengan prigel tanpa tanda nyerah !
Lelaki pilih tanding , konon tak terkalahkan di 1000 pertarungan..

Berlari terus tanpa terendus Menebar mara bahaya kemana musuh. Musuhnya faham ia , lelaki sejati tak kan takluk oleh apapun yang duniawi lagi fana..

Kecuali kecintaannya terhadap Keluarga, kabar burung diterima…
Tiang gantung telah dijejer di Surabaya untuk keluarganya…

Gunung Kelud jadi saksi , ia tidak menyerah kepada siapapun , tidak pada Amangkurat, tidak pada VOC/ belanda apalagi pada pengkhianat bangsa

Konon dihadapan keluarganya , jantungnya di tembus Keris Kyai Balabar sampai menembus pungung…
Semua tentangnya ,di hancur leburkan tanpa tersisa. dengan kekejaman terburuk yang pernah diterima orang Jawa
Sekedar untuk berkuasa atas nama rakyat Jawa.

Beliau tidak memperjuangkan tahta untuk diduduki, beliau tidak merebut mahkota untuk dipasangkan di kepalanya, karena beliau tidak haus kekuasaan.

Ia berjuang karena cintanya yang sangat besar kepada bangsanya.
Ia berjuang untuk Kebenaran, Keadilan, Kemanusiaan.

 

Sumber : Sejarah Nusantara

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *