Mengenal Lebih Dekat Ibu Soed Pencipta Lagu

Artikel. Suararadarcakrabuana.com – Mengenal Lebih Dekat Pencipta Lagu Anak Nenek Moyangku Orang Pelaut IBU SOED. Lagu-lagunya sudah sangat familier,kita sering nyanyikan, saat masih kecil, waktu sekolah dulu.
Berikut biografi perjalanan hidupnya ..

Beberap fakta yang sangat menarik tentang Ibu Soed adalah nama asli Ibu Soed lahir dengan nama Saridjah Niung pada 26 Maret 1908 di Sukabumi, Jawa Barat, Hindia Belanda.

Pencipta Lagu Anak-Anak Ibu Soed dikenal luas sebagai pencipta lagu anak-anak yang sangat populer di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak di Indonesia.

Ibu Soed menempuh pendidikan seni suara dan musik di Hoogere Kweek School Bandung. Karier Pengajaran bekerja sebagai staf pengajar di beberapa Hollandsch Inlandsche School (HIS), termasuk di Petojo, Jalan Kartini, dan Arjuna. Selain menjadi pemusik dan guru musik, Ibu Soed juga merupakan penyiar radio, dramawan, dan seniman batik.

Ibu Soed meninggal pada 26 Mei 1993 di Jakarta pada usia 85 tahun dan dimakamkan di Bandung Barat, Jawa Barat. Warisannya dalam dunia musik dan pendidikan anak-anak terus dikenang hingga kini.

Kemahiran Ibu Soed dalam bermain biola sebagian besar dipelajari dari ayah angkatnya, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang indo-Belanda dan pensiunan Wakil Ketua Hoogerechtshof di Jakarta. Latar Belakang Keluarga Ibu Soed lahir sebagai putri bungsu dari dua belas bersaudara.

Ayah kandungnya bernama Mohamad Niung adalah seorang pelaut Bugis yang menetap lama di Sukabumi dan menjadi pengawal J.F. Kramer. Setelah mempelajari seni suara dan biola dari ayah angkatnya,

Ibu Soed melanjutkan sekolah di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung untuk memperdalam ilmunya di bidang seni suara dan musik.

Setelah lulus dari HKS, Ibu Soed mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), di mana ia mulai mengarang lagu.

Pada tahun 1927, Ibu Soed menikah dengan Raden Mas Bintang Soedibjo dan kemudian dikenal dengan nama panggilan “Ibu Soed,” singkatan dari Soedibjo.

Lagu Nenek Moyangku seorang pelaut yang diciptakan oleh Ibu Soed terinspirasi dari ayah kandungnya yaitu Mohamad Niung, yang merupakan pelaut Bugis.

Tokoh Ibu Soed dikenal sebagai tokoh musik yang berkiprah pada tiga zaman Belanda, Jepang, dan Indonesia.
Karier musiknya dimulai jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, dengan suara pertamanya disiarkan dari radio NIROM Jakarta pada periode 1927-1928.

Setelah menamatkan pendidikan di Hoogere Kweek School-Bandung, Ibu Soed menjadi guru musik di beberapa HIS dan merasa prihatin dengan kurangnya keceriaan anak-anak Indonesia.
Ia mulai menciptakan lagu-lagu ceria dan patriotik untuk menghibur dan mengajar mereka dalam Bahasa Indonesia.

Selain mencipta lagu, Ibu Soed juga menulis naskah sandiwara dan mementaskannya. Salah satu karya terkenal adalah Operet Balet Kanak-kanak “Sumi” yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1955.

Peran dalam Organisasi dan Radio  sebagai anggota aktif organisasi Indonesia Muda sejak tahun 1926, Ibu Soed juga membentuk grup Tonil Amatir untuk menggalang dana. Ia berperan dalam berbagai siaran radio sebagai pengasuh siaran anak-anak dari tahun 1927 hingga 1962.

Pada tahun 1945, rumah Ibu Soed di Jakarta digeledah oleh pasukan Belanda. Tetangganya yang seorang Belanda berhasil meyakinkan mereka bahwa mereka salah sasaran. Meski begitu, Ibu Soed dan pembantunya harus membuang pemancar radio gelap ke dalam sumur untuk menghindari penemuan.

Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat pertama kali dikumandangkan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Ia juga dikenal piawai dalam seni batik dan menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia serta penghargaan dari MURI.

Ibu Soed menciptakan banyak lagu yang menjadi populer abadi di Indonesia, seperti

Hai Becak,

Burung Kutilang,

Kupu-kupu,

Tik Tik Bunyi Hujan,

yang terinspirasi saat genting rumah sewanya bocor.

Lagu wajib nasional yang dia ciptakan Ibu Soed termasuk

Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku

Beberapa lagu lainnya yang juga populer adalah

Nenek Moyang,

Lagu Gembira,

Kereta Apiku,

Lagu Bermain,

Menanam Jagung,

Pergi Belajar,

Himne Kemerdekaan

 

Sejarah Nasional

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *