EWS dan DPIS Sistem Terpadu Tekan Korban Bencana

Jakarta. suararadarvakrabuana.com – Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS) merupakan Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan melalui layanan telekomunikasi dan penyiaran digital kepada masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan sistem itu menggunakan keterpaduan antar kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.

“Yang pasti teknologi ini untuk mengurangi dan meminimalisir korban akibat terdampak bencana. Gempabumi tetap ada, kita tidak bisa tahan gempa. Tapi korbannya kita harus minimalisir,” tandasnya dalam Peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.

Menteri Budi Arie menjelaskan Pemerintah Jepang memiliki pengalaman panjang dalam penggunaan teknologi untuk mencegah dan meminimalkan korban bencana alam.

“Ini kan pengalaman dari negara Jepang yang sudah punya pengalaman panjang yang akhirnya terminimalisir sedemikian rupa ketika ada gempa zero vicim,” ungkapnya.

Menkominfo menegaskan Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari berbagai bencana yang akan terjadi di Indonesia.

“Ini bagian dari tugas Pemerintah untuk melindungi masyarakat terutama dari bencana, meminimalisir korban,” tegasnya.

Berkaitan dengan penyebaran informasi peringatan dini bencana, Menteri Budi Arie Setiadi mengungkap Kementerian Kominfo bekerja sama dengan penyedia informasi kebencanaan seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta penyelenggara layanan telekomunikasi seluler.

“Kita semua pegang HP (ponsel)-kan. Kita bekerja sama dengan semua opsel dan juga dari tools dari BMKG itu  pemberitahuan itu langsung ke HP masing-masing. Terutama lokasi yang terdampak gempabumi,” jelasnya.

Dalam konferensi pers, tampak hadir Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto, Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana Afrial Rosya dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Biro Humas Kementerian Kominfo.

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *