Ketua Umum PDI Perjuangan Sindir Hutang Luar Negeri

Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum  Partai PDI perjuangan menyindir utang pemerintah yang kini semakin menumpuk dan menanyakan bagaimana cara utang di luar Negeri bisa dilunasi. Dalam Sindiran Megawati disampaikan ketika berikan pidato politik dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP di Ancol Beach City, Jakarta Utara pada Jumat (24/5/2024).

“Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita ini gimana cara bayare [bayarnya]? Ayo mikir, coba mikir! Jangan enak-enakan tidur,” Ujar Megawati.

Megawati Soekarno Putri Presiden ke-5 RI mengklaim,  pemerintahannya berhasil lunasi seluruh utang luar negeri terutama utang kepada International Monetary Fund (IMF).  Meski demikian, kini dia merasa seakan tidak ada upaya pemerintah untuk lunasi utang luar negeri.

Megawati merasa semakin bingung sebab sekarang muncul wacana penambahan jumlah kementerian. Dia pun kembali singgung masa pemerintahannya yang dirasa para menteri berjalan efektif meski minim.

“Sekarang ini sudah mulai rebutan deh. Ketika menghadapi krisis multi dimensi, saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping dengan jumlah menteri 33 tetapi bersifat, yang kabinetnya profesional. Jadi benar, the right man in the right place. Terbukti krisis dapat diatasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data APBN, utang pemerintah tercatat mencapai Rp8.262,10 triliun atau setara dengan 38,79% terhadap PDB Indonesia per Maret 2024.

Sebagaimana tercantum dalam UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang pemerintah adalah maksimal 60% dari PDB.  Sebelumnya, Asian Development Bank (ADB) Principal Economist Arief Ramayandi melihat posisi rasio utang pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam posisi yang aman.

“Mereka masih bisa di-manage dengan baik. Pada dasarnya terkait rasio utang, itu soal manajemen utangnya. Kita ambil utang, spend untuk apa, dan manage membayar biaya utang di masa mendatang,” Pungkas Megawati  dalam Asian Development Outlook di Gedung Perpustakaan Nasional.

Arief menyampaikan kalau pun rasio utang pemerintah meningkat lebih dari posisi saat ini, bukan menjadi suatu masalah. Beliau pun  melihat posisi tersebut cenderung menurun dari akhir 2023, namun dalam posisi yang aman meski semakin mendekati batas atas

Redaksi : Rakhmat sugianto>SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *