Kisah Cinta Dan Kesaktian Di Balik Candi Prambanan

 

Artikel. suararadarcakrabuana.com – Menurut kisah sejarah terdapat dua kerajaan yang saling berseteru yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Maya, yang memiliki seorang putra bernama Raden Bandung Bandawasa.

Di sisi lain, Kerajaan Baka dipimpin oleh Prabu Baka, seorang raksasa pemakan manusia, yang dibantu oleh Patih Gupala. Meski Prabu Baka adalah raksasa, ia memiliki putri cantik jelita bernama Rara Jonggrang.

Ambisi Prabu Baka untuk memperluas kekuasaannya membuatnya menyerukan perang terhadap Pengging. Demi mengakhiri konflik berdarah ini, Prabu Damar Maya mengutus putranya, Bandung Bandawasa, untuk menghadapi Prabu Baka.

Dengan kesaktian yang luar biasa, Bandung Bandawasa berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Patih Gupala segera melaporkan kematian rajanya kepada Rara Jonggrang.

Pasca kematian Prabu Baka, Bandung Bandawasa menerobos masuk ke dalam keraton Baka. Di sana, ia terpikat oleh kecantikan Rara Jonggrang dan segera melamarnya. Namun, sang putri dengan tegas menolak karena tak ingin menikah dengan pembunuh ayahnya.

Setelah berulang kali dibujuk, akhirnya Rara Jonggrang setuju dengan dua syarat: pertama, Bandung Bandawasa harus membuat sumur bernama Jalatunda; kedua, ia harus membangun seribu candi dalam satu malam.

Bandung Bandawasa menyanggupi tantangan itu. Dengan kesaktiannya, ia berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda. Namun, ketika ia diminta turun ke dalam sumur untuk memeriksanya, Rara Jonggrang memerintahkan Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu. Berkat kekuatan magisnya, Bandung Bandawasa berhasil keluar. Meskipun sempat marah, ia luluh kembali oleh pesona Rara Jonggrang.

Untuk memenuhi syarat kedua, Bandung Bandawasa memanggil makhluk halus dari alam gaib. Dengan bantuan mereka, ia hampir menyelesaikan 999 candi. Mendengar kabar itu, Rara Jonggrang segera mencari cara untuk menggagalkan usahanya.

Ia membangunkan para perempuan di kerajaan untuk menumbuk padi dan membakar gundukan jerami di timur, menciptakan ilusi bahwa subuh telah tiba. Suara antan dan cahaya dari timur membuat para makhluk halus bersembunyi kembali ke perut Bumi, sehingga hanya 999 candi yang berhasil dibangun.

Ketika mengetahui tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bandawasa murka. Dalam amarahnya, ia mengutuk sang putri menjadi arca untuk melengkapi candi ke-1000.

Menurut legenda, situs Ratu Baka yang dekat dengan Prambanan adalah bekas istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak selesai kini dikenal sebagai Candi Sewu. Arca Durga di ruang utara candi utama Prambanan diyakini sebagai perwujudan Rara Jonggrang yang dikutuk menjadi batu, selamanya dikenang sebagai Roro Jonggrang, “gadis yang ramping

 

 

Penulis Redaksi : Rakhmat Sugianto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *