Kisah Nansarunai Usak Jawa

 

Artikel. suararadarcakrabuana.com – Kerajaan Majapahit seperti yang kita ketahui sangat berambisi menyatukan nusantara, dimana salah satunya adalah tanah Borneo.

Setelah Kerajaan Majapahit berhasil menaklukkan Kerajaan Bangkule Rajankng dengan alih-alih menjalin kerjasama karena tidak bisa ditaklukkan secara paksa, pasukan Majapahit yang dipimpin Patih Gajah Mada kembali menaklukkan kerajaan lain di tanah Borneo.

Majapahit sangat berambisi untuk menguasai tanah Borneo karena melalui informasi telik sandinya mengabarkan ada dua kerajaan yang sangat makmur di sana.

Dua kerajaan tersebut adalah Tanjung Puri dan Nan Sarunai, sehingga pada 1356 M Majapahit mengirim ekspedisi militer pertamanya ke Borneo.

Penyerangan pertama di tanah Borneo oleh Majapahit pada 1309 M, dengan 40.000 yang menyerang kerajaan Nan Sarunai, akan tetapi mengalami kegagalan.

Namun Majapahit sama sekali tidak menyerah, sehingga melakukan serangan kedua dengan bantuan Suku Kalang yang ditugaskan menjaga hutan dari serangan musuh, mereka mereka sendiri sudah lama dikenal sebagai orang-orang yang sakti mandraguna.

Suku Kalang bermukim di Pulau Jawa terkhusus di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dalam serangan kedua, pasukan Majapahit juga mengalami kegagalan dan lebih dari setengah pasukannya tewas, melebihi jumlah pasukan pada penyerangan pertama.

Karena mengalami kerugian besar, pasukan Majapahit yang dipimpin Patih Gajah Mada bertekad untuk menghancurkan Kerajaan Nansarunai dengan cara apapun dan mengirimkan Telik sandinya ke seluruh DAS yang ada di Borneo.

Tujuannya untuk mencari tokoh-tokoh yang berpengaruh di seluruh DAS di Borneo, sehingga tangan kanan Patih Gajah Mada menyusup dan menjadi anak angkat tokoh-tokoh di Borneo.

Alhasil tokoh-tokoh di Borneo pun tidak curiga jika anak angkatnya memiliki tujuan tersendiri yaitu menggali pengetahuan dan petuah-petuah orang Dayak, sehingga mereka bisa menghancurkan Kerajaan Nansarunai.

Tepat pada waktu yang telah ditentukan, pasukan Majapahit kembali berkumpul dengan membawa pengetahuan dan petuah-petuah yang didapatkan dari orang tua angkatnya ( Orang Dayak ) dalam perang melawan Kerajaan Nansarunai bersama suku Kalang sehingga membawa kemenangan hebat bagi Majapahit.

Pada serangan ketiga itulah Kerajaan Nansarunai berhasil ditaklukkan, bahkan seluruh keturunan Nansarunai ( Laki-laki) semuanya dibunuh tanpa kecuali, mulai yang tua hingga yang masih bayi.

Sementara keturunan Nansarunai perempuan, sengaja dibiarkan hidup, sehingga pelecehan pun terjadi terhadap mereka hingga muncullah sebuah senandung duka yang mendalam yang disebut ” natum NANSARUNAI USAK JAWA.”

Silahkan cari informasi tentang senandung NANSARUNAI USAK JAWA yang menceritakan bagaimana kejamnya Kerajaan Majapahit pada saat itu.

Dari sinilah kita bisa memetik pelajaran tentang Ambisi mengabaikan kemanusiaan. Kepolosan terkadang mencelakakan diri sendiri ataupun orang sekitar.

 

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *