Artikel. suararadarcakrabuana.co – Teh yang dijadikan sebuah minuman yang mendunia, memiliki sejarah panjang yang mengakar di Asia, terutama di Tiongkok. Menurut legenda, teh ditemukan oleh Kaisar Shen Nong pada tahun 2737 SM. Saat air mendidih untuk sang kaisar
Beberapa daun dari pohon teh liar jatuh ke dalam panci airnya, menciptakan minuman yang harum dan menyegarkan. Dari sini, teh mulai dikenal di seluruh Tiongkok, menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi, terutama dalam upacara minum teh yang elegan.
Pada abad ke-8, teh mulai menyebar ke Jepang, dibawa oleh biksu-biksu Buddha yang belajar di Tiongkok. Mereka membawa pulang biji teh dan menjadikannya bagian integral dari ritual keagamaan.
Selanjutnya, di abad ke-16, teh mulai dikenal di Eropa melalui perdagangan dengan Portugis dan Belanda, meskipun baru pada abad ke-17 teh benar-benar populer di Inggris.
Perjalanan teh ke Nusantara terjadi melalui perdagangan dengan pedagang Cina dan India. Di Indonesia, perkebunan teh komersial pertama kali dikembangkan oleh Belanda pada abad ke-19, terutama di Jawa Barat.
Dari sana, teh menjadi minuman yang sangat dihargai di seluruh nusantara, dengan tradisi dan cara penyajiannya yang khas di setiap daerah.
Teh, lebih dari sekadar minuman, adalah simbol kebudayaan yang merangkai sejarah, menyatukan bangsa-bangsa, dan terus dinikmati hingga kini di berbagai belahan dunia.
Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH
