Kominfo Latih 60 Ribu Pelaku UMKM Agar Lebih Berdaya Saing

Jakarta. suararadarcakrabuana.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan kompetensi digital pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2023 hingga September 2024, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo telah melatih dan mendampingi 63.985 orang pelaku UMKM dengan keterampilan digital.  

Kepala BPSDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan pemanfaatan teknologi digital akan dapat membantu pelaku UMKM memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan bisnis serta memiliki daya saing di era digital.

“Dampak teknologi sangat signifikan dalam mendorong pelaku usaha lokal. Dengan keterampilan digital yang memadai, UMKM dapat meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan bersaing di tingkat global,” ungkapnya dalam Sesi Talkshow Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII:  Peningkatan Pemberdayaan Pelaku Usaha Produk Digital atau Teknologi Lokal di Era Digital di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (17/09/2024).

Menurut Hary Budiarto, pelatihan digital sangat penting untuk mempersiapkan UMKM menghadapi era digital yang semakin kompetitif.

“Hingga saat ini, ribuan pelaku UMKM telah mengikuti berbagai pelatihan digital yang diselenggarakan oleh Kominfo, mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Saat mereka berjualan online, banyak pembeli berasal dari Arab Saudi, Malaysia. Pelaku UMKM butuh pendampingan atau mentoring agar mereka tahu harus menghubungi siapa ketika menghadapi masalah dalam menjalankan bisnis digital,” jelasnya.

Data BPSDM Kementerian Kominfo, menunjukkan bahwa minat pelaku UMKM terhadap pelatihan digital sangat tinggi, terutama pada bidang kewirausahaan digital dasar dan pemasaran digital. 

“Hal ini menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya teknologi dalam menjalankan bisnis,” tandas Kepala BPSDM Kementerian Kominfo. 

Selain itu, program pelatihan kewirausahaan digital syariah juga mendapatkan sambutan positif, menunjukkan potensi besar bisnis berbasis nilai-nilai Islam di Indonesia. Meskipun demikian, Hary Budiarto mengidentifikasi masih terdapat tantangan, seperti terbatasnya waktu bagi pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan dan kurangnya pendampingan setelah pelatihan. 

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus berupaya meningkatkan kualitas dan relevansi pelatihan, serta memperluas akses bagi UMKM di daerah-daerah yang belum terjangkau.

Pelatihan dasar ke depannya akan lebih diarahkan pada praktik langsung sehingga pelaku usaha bisa memanfaatkan keterampilan yang mereka peroleh tanpa harus merasa kehilangan waktu berjualan,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, program pelatihan digital UMKM Indonesia telah memberikan kontribusi yang positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

“Masih banyak yang perlu dilakukan, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, penyediaan infrastruktur, hingga penyelenggaraan program-program yang lebih inklusif. Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pemberdayaan UMKM digital merata di seluruh Indonesia,” jelas Kepala BPSDM Kementerian Kominfo.

Dalam talkshow, sebelumnya Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir membahas transformasi digital UMKM, strategi adaptasi dan pertumbuhan di era online yang berfokus pada ekonomi digital.

Seemnatra itu, CEO PT Imeta Solusi Nutrisi M. Riezka Asdwin Noor memaparkan peran media sosial dalam branding dan pemanfaatan pemasaran produk lokal. Adapun Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia Teguh Prasetya menjelaskan adopsi teknologi terkini oleh Startup Lokal seperti AI, Blockchain, dan IoT.

Biro Humas Kementerian Kominfo

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *