Legenda Kisah Pernikahan Nyi Roro Kidul Dengan Sunan Kali Jaga

Cirebon: Dalam hening malam yang gelap terdengarlah gemuruh ombak di bagian Selatan Jawa, dibalik samudra yang luas terdapat seorang Ratu yang memerintah lautan tersebut yaitu nyi Roro Kidul, yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural. namun didaratan Jawa terdapat seorang ulama suci dan juga memiliki kekuatan mistis yaitu Sunan Kalijaga. SunanKalijaga adalah seorang wali yang dikenal dengan kasih sayang kepada rakyat, ia menjalankan tugasnya untuk menyebarkan ajaran agama Islam dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat.

Legenda dan cerita perkawinan Nyi Roro Kidul dengan Sunan Kalijaga. Kisah perkawinan agung antara nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga. Bisa jadi hanya merupakan legenda tutur semata atau hanya merupakan mitologi. Menurut fakta sejarah yang sebenarnya sunan Kalijaga hanya menikah dengan Dewi saroh putri dari Maulana Islam, dari pernikahan tersebut keduanya dikaruniai putra dan putri yakni Raden Umar said atau Sunan Muria Dewi Rahayu dan Dewi Sofia. Di dalam kisah perkawinan agung nyi Roro Kidul dan sunan Kalijaga, disebutkan pula bahwa sunan Gunung Jati adalah guru dari Sunan Kalijaga.

Padahal menurut sejarah Wali Songo guru Sunan Kalijaga adalah Sunan Bonang yang mempunyai nama asli Raden Mahmud Ibrahim, ibunya merupakan anak pembesar yaitu putri dari seorang Adipati atau bupati Tuban. Sementara itu relasi antara Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi tercatat dalam fakta sejarah sebagai cucu dan kakek. Nama asli beliau adalah Syarif Hidayatullah, ayahnya bernama Syarif Abdullah seorang bangsawan Mesir yang menikahi Nyai Larasantang Putri Prabu Siliwangi, Larasantang  di ubah namanya menjadi Syarifah Buddhaim, sejak menikah dengan Syarif Abdullah peninggalan ayahnya sekitar usia 20 tahun.  Syarif Hidayatullah pulang ke tanah leluhurnya dan berhasil menyebarkan Islam di Jawa Barat sebelum beliau mendirikan kesultanan Cirebon dan dinobatkansebagai Sunan Gunung Jati.

Kisah perkawinan agung Nyi Roro Kidul dan Sunan Kalijaga berawal dari sebuah peperangan antara Prabu Siliwangi, dan Sunan Kalijaga sebagai utusan dari Sunan Gunung Jati. Konon di awal kisah Prabu Siliwangi yang merupakan Raja Pajajaran tidak menerima dirinya diislamkan oleh Sunan Gunung Jati. Setelah itu terjadi benturan amat hebat antara dua kepercayaan yang sama – sama kuat di antara masyarakat yaitu Islam dan Hindu. Hal ini yang menyebabkan Peperangan saudara terjadi antara Prabu Siliwangi yang terkenal sakti mandraguna dengan pasukan dari kerajaan terbunuh dalam peperangan itu.

Diutuslah Pangeran Arya Kemuning diiringi Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari dan Nyi Mas Roro kencono Wungu, untuk menaklukkan kesaktian Prabu Siliwangi. Mereka ternyata gagal karena itu, akhirnya Sunan Kalijaga diutus untuk menghadapi Sang prabu Siliwangi. Namun lagi-lagi Cirebon kalah, kisah sunan Kalijaga dengan nyi Roro Kidul atau yang bernama asli Dewi Nawang Wulan pun berawal dari sini Sunan Gunung Jati mendapatkan petunjuk atau syafaat bahwa untuk menaklukan prabu Siliwangi, hanya bisa dilakukan dengan menggunakan tombak Kaerer Rekso Nyi Roro Kidul. Diutuslah sunan Kalijaga untuk menemui nyi Roro Kidul, guna untuk mendapatkan tombak sakti itu dapat bertemu Sunan Kalijaga merasa tercinta hatinya Roro Nyi Kidul. Mulai bersemi sudah sejak lama. nyi Roro Kidul, rupanya sudah lama menyimpan rasa cinta pada Sunan Kalijaga.

Pertemuan tersebut dijadikan kesempatan oleh Nyi Roro Kidul untuk mengikat Sunan Kalijaga, ia berpura-pura menolak meminjamkan tombak Karera Rekso ,dengan dalih terlebih dahulu meminta untuk dipertemukan dengan sang raja panata agama sebutan raja Cirebon. singkat cerita sunan Kalijaga membawa nyi Roro Kidul berhadapan Sunan Gunung, Jati tersenyumlah sunan gunung Jati melihat kehadiran nyi Roro Kidul sebab ia sudah tahu isi hati aku menyala cantik itu terhadap sunan Kalijaga.

Kemudian sunan gunung Jati mengundang Sunan Kalijaga untuk masuk Kaputren, lalu berkata “wahai Kalijaga sebenarnya tidak ada yang lebih mulia terkecuali dasarkan pada keagungan yang syiar Islam menikah dengan ratu Kidul atas nama Islam, serta bukanlah lantaran nafsu”. Maka Sunan Kalijaga patuh sebab beliau menganggap Sunan Gunung Jati adalah gurunya.

Singkat kisah hubungan sunan Kalijaga dengan nyi Roro Kidul, siap berlanjut ke jenjang pernikahan. namun sebelum pernikahan terjadi nyi Roro Kidul mengajukan sebuah syarat sebagai maharnya,yaitu tasbih kecubung wulung yang didapatkan dari Laut merah, syarat yang tak dapat ditawar lagi, Sunan Gunung Jati pun meminta muridnya untuk memenuhi syarat mahar tersebut dengan bertawakal kepada Allah subhanahu Wa ta’ala danSunan Kalijaga menyanggupinya.

Hingga tiba pada hari yang telah ditentukan, beliau pun pergi ke gunung Ciremai untuk bertafakur serta meminta perlindungan dan petunjuk pada Allah subhanahu Wa ta’ala. Pada malam keempat tafakur sunan Kalijaga mendapat sebuah isyarat yang tidak diketahui pasti dari mana datangnya, suatu i’lafadz mengatakan bahwa ada tiba seorang yang menuntunnya untuk menunjukkan di mana Tasbih kecubung Wulung berada. Pada malam terakhir datang tiga sosok bangsa lembut masing-masing bernama sang raja sonto, Sanghyang ratu Rangga dan Sanghyang singhwalikah

ketika bangsa leluhur itu membawanya ke tepian Laut merah, kedatangan mereka disambut oleh pendamping gaib ratu Bilqis atas ini termasuk raja agung raja Sulaiman, diberikanlah sebuah Nur nabi Sulaiman berwujud peti kayu berukir yang berasal dari alam antara di dalam peti berisi tasbih kecubung wulung yang sakti berbahan batu kecubung giok. setelah mendapatkan tasbih kecubung wulung. Setelah mendapatkan tasbih kecubung wulung maka kembalilah sunan Kalijaga menemui gurunya Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati tasbih kecubung wulung dipersembahkan sebagai mahar perkawinan dengan nyi Roro Kidul dengan mahar ini sunan gunung Jati. kemudian pernikahan sunan Kalijaga dan nyi Roro Kidul setelah resmi menikah ,maka sesuai perjanjian nyi Roro Kidul harus menyerahkan Tombak Karera Rekso kepada sunan Kalijaga yang telah menjadi suaminya. Setelah mendapatkan tombak karera Rekso Sunan Kali jaga segera menghadap Sunan Gunung Jati.

Tombak itu menyerahkan kepada sesama guru oleh sunan Gunung Jati, bisakah itu diperintahkan untuk mengobati atasnya untuk cantumkan dengan tombak lagi sehingga tujuhcabang serta satu jalur atau tajir di sampingnya berubah menjadi sembilan cabang. Namanya pun diubah menjadi Pusaka Agung Tombak Nirwana Buana Cakra Langit. dengan pusaka Langit inilah,  Pada Akhirnya prabu Siliwangi dapat ditaklukan oleh sunan Kalijaga. keduanya melakukan perang tanding sepanjang 7 malam berturut-turut dan setelah digunakan untuk menaklukkan prabu Siliwangi . akhirnya dimuseumkan di keraton Laut Pantai Selatan. Pusaka ini sebagai bukti ikatan cinta antara nyi Roro Kidul dengan sunan Kalijaga.

Demikian lah kisah percintaan antara sunan Kalijaga dan nyi Roro kidul. Sebuah perkawinan yang sebenarnya hanya bertujuan untuk menaklukkan prabu Siliwangi. Konon nyi Roro Kidul menyadari penaklukan ayah nya itu membuat perang antar saudara tidak dapat dihilangkan lagi. Namun sang ratu menyadari mungkin ini rangkaian takdir yang tidak dapat dielakkan lagi.

 

Penulis Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *