Mengenal Tiga Pangeran Penulis Sejarah Cirebon

Artikel. Suararadarcakrabuana.com – Penulisan Sejarah terutamanya sejarah mengenai Cirebon, tidak lepas dari kiprah tiga Pangeran asal Cirebon, tiga Pangeran itulah yang nantinya berjasa memberikan sumbangsih berupa karya tulis yang didalamnya membahas mengenai sejarah Cirebon.

Dari Kalangan Pangeran (Bangsawan Keraton) ada tiga Pangeran yang teridentifikasi sebagai penulis sejarah Cirebon yang utama, yaitu

1. Pangeran Wangsakerta

2. Pangeran Arya Cirebon, dan

3. Pangeran Sulaiman Sulendraningrat.

Ketiga Pangeran tersebut hidup pada tiga zaman yang berbeda. Pangeran Wangsakerta adalah orang pertama dari kalangan keraton yang menghasilkan beberapa buku yang salah satunya mengulas tentang sejarah Cirebon.

Menurut Sejarah Cirebon, bahwa Pangeran Wangsakerta adalah anak dari Panembahan Ratu II (Panembahan Girilaya), diperkirakan lahir pada 1640/1650 an, tokoh inilah yang pernah mengadakan seminar internasional yang diselenggarakan di Keraton Kasepuhan.

Bertujuan untuk melakukan penyusunan sejarah Nusantara dan Cirebon pada masa pemerintahan Sultan Sepuh ke I (1678-1697). Dari hasil seminar internasional itulah nantinya tercipta beberapa buku sejarah yang kini dikenal dengan nama Naskah Wangsakerta.

Selanjutnya, Pangeran kedua yang diidentifikasi sebagai Pangeran yang menjadi penulis sejarah Cirebon adalah Pangeran Arya Cirebon/Arya Carbon.

Menurut Sejarah Cirebon, bahwa tokoh yang menggunakan julukan atau nama Arya Cirebon ada dua orang, yaitu Arya Cirebon bin Pangeran Pasarean dan Arya Carbon bin Sultan Sepuh I. Adapun tokoh dikenal sebagai Pangeran yang menulis sejarah Cirebon adalah Pangeran Arya Carbon yang kedua.

Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwa Pangeran Arya Carbon yang kedua ini merupakan keponakan dari Pangeran Wangsakerta, sebab Pangeran Wangsakerta pada nyatanya merupakan adik daripada Sultan Sepuh I (Mertwaijaya).

Karya tulis sejarah yang paling terkemuka dari Pangeran Arya Carbon dikenal dengan nama “Carita Purwaka Caruban Nagari”. Kini naskah tersebut menjadi rujukan para sejarawan dalam mengupas Sejarah Cirebon.

Sementara itu, Pangeran ketiga yang juga tidak kalah besar sumbangsihnya adalah Pangeran Sulaiman Sulendraningrat.

Pangeran Sulaiman Sulendraningrat lahir pada 3 Juni 1914 di Cirebon, beliau merupakan Pangeran yang lahir dari lingkungan Keraton Keprabonan.

Karya tulis beliau dalam bentuk buku sejarah Cirebon lebih dari tiga, salah satunya adalah buku yang diberi judul “Sejarah Cirebon”. Selain itu beliau jugalah orang yang mula-mula membukukan Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari karya Pangeran Arya Carbon yang telah di alih aksarakan kedalam bahasa Indonesia sekaligus diterjamahkannya kedalam bahasa Indonesia.

 

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *