Misteri Kuburan Tagak Jenazah Dimakamkan Posisi Berdiri

Artikel. suararadarcakrabuana.com –  Misteri keangkeran Kuburan Tagak atau kuburan berdiri di kumpulan Nagari Koto kaciak Kecamatan Bonjol kabupaten Pasaman provinsi Sumatera Barat.

Setelah melewati jembatan ini kita akan belok kanan ke Simpang Padang tabiahum di mana lokasinya kuburan tegak atau kuburan berdiri.

Disebut sebagai kuburan tagak karena pada umumnya orang yang dikuburkan dalam posisi terbaring, sementara kuburan ini, orang yang terkubur dalam posisi berdiri.

Ketidaklaziman tersebut juga ada hal yang belum diketahui banyak orang, diantaranya alasan kenapa org tersebut dikubur dalam posisi seperti itu. Dan apa penyebab kematiannya, dan dak kalah penting ialah, siapa saja yang dikubur dalam kuburan tagak tersebut.

Yang akan kita tuju berada di kumpulan Nagari Koto kaciak Kecamatan Bonjol kabupaten Pasaman berjarak 100 44 km dari kota Padang ibukota provinsi Sumatera Barat. Jalan yang tidak begitu besar dan sedikit berlobang harus kami lalui untuk mencapai lokasi Kuburan Tagak.

Pemandangan yang hijau dan udara yang menemani perjalanan kami dan bisa di lihat di sebelah kanan ada lapangan sepakbola di kumpulan ini Nagari Koto kaciak.

Untuk mencapai lokasi kuburan taga atau kuburan berdiri dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dari pasar kumpulan lewat konsentrasi tingkat tinggi dan ekstra hati-hati harus tetap diterapkan saat berkendara.

Menyeramkan! Kuburan Tagak di Pasaman Bisa Mengeluarkan Suara-suara Aneh
Menyeramkan! Kuburan Tagak di Pasaman Bisa Mengeluarkan Suara-suara Aneh
Dalam perjalan bisa dilihat di sebelah kiri dan kanan jalan ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan seperti pohon kelapa Pohon Kakao atau coklat dan juga pohon pinang dan sepertinya ini adalah perkebunan warga.

Sampai di titik ini kita harus berjalan kaki menuju lokasi kuburan taga atau kuburan berdiri berjalan kaki di sela-sela pohon rimbun dan berwarna hijau memberikan sensasi tersendiri pada perjalanan kali ini mantap.

Memang untuk mencapai lokasi Medan yang ditempuh tidak terlalu berat hanya melewati perkebunan warga sepertinya kita telah sampai di lokasi. Yang dituju ternyata terdapat dua kuburan di lokasi ini yang pertama Kuburan Panjang panjang ukurannya kira-kita 6 meter panjangnya.

Kuburan Panjang Kuburan Panjang menurut masyarakat bahwa batu ini apabila sekali diangkat ringan tapi kedua kalinya nggak bisa diangkat lagi inilah Tuah dari kuburan panjang ini yang ada di kumpulan Nagari Koto kaciak.

Kuburan Tagak yang ada di kumpulan Nagari Koto kaciak Nagari Koto kaciak yang kedua Ada kuburan taga atau kuburan berdiri di lokasi ini menurut informasi jenazah yang dimakamkan di kuburan ini dalam posisi berdiri.

Seorang dokter ternama asal Indonesia mengungkap kebenaran tentang perawatan persendian
Perkirakan usia dari kuburan ini ratusan tahun kemudian karena Sibolga dulu ini sebenarnya juga menenangkan bayi.

“Apabila musim kemarau sudah lama enggak hujan turun. Belum menggulung tikar sudah turun hujan tapi kelompoknya bukan kelompok-kelompok umum kelompok yang memiliki garis keturunan,” Ungkap Pak Amri salah seorang penduduk setempat.

Sementara merurut, Bustami Datuak Rangkayo Basa mengatakan sejarah leluhur kami orang Chanigo bernama Mandaliak Baneko. Itulah orang tua yang membuka daerah tabing.

“Jadi saya tak tahu kapan kakek atau lelehur itu meninggal tapi sudah lama beliau ada berdua yang satu di ‘Pangaih’ dan satu lagi disini yang membuka tabing. Ya kakek saya dari sini yang punya daerah tabing yaitu kuburan panjang yang kuburan berdiri juga dari keluarga mereka,” ungkapnya.

Makam berdiri ini dikenal dengan makam atau kuburan tagak. Menurut informasi dari warga setempat, jenazah yang dimakamkan di kuburan ini dalam posisi berdiri.

Tidak diketahui pasti kenapa jenazah dimakamkan seperti itu, hanya saja dikatakan untuk menenangkan bayi. Dan diperkirakan, usia makam ini sudah ratusan tahun.

Wilayah ini berada tidak jauh dari Sibolga di Sumatera Utara, akan tetapi masih dalam wilayah provinsi Sumatera Barat. Lokasi ini berada sekitar 144 km dari kota Padang. Berada di Nagari Koto kaciak Kecamatan Bonjol kabupaten Pasaman.

Dari pemukiman penduduk, membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari pasar. Akses jalan juga agak rusak. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati ladang milik masyarakat. Ada batu di dekat makam ini, hanya saja, dikatakan warga, apabila diangkat pertama kali terasa ringan, akan tetapi tidak untuk yang kedua. Inilah salah satu keunikan makam panjang di Nagari Koto kaciak.

Dikatakan warga, makam ini merupakan salah satu leluhur yang membuka daerah ini

 

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *