Parade Aneka Budaya Mempersatukan Masyarakat Cirebon

Kota Cirebon. suararadarcakrabuana.com – Semarak budaya mengalir bagai arus sungai mengalir yang tidak pernah kering, menghidupkan seluruh sudut Kota Cirebon dengan penuh keceriaan dan semangat persatuan, sebuah perbedaan bukanlah ancaman bagi masyarakat Cirebon.

Gereja Bunda Maria menjadi saksi bisu dari perayaan yang menggugah hati ini, sebuah parade budaya, bukan hanya memeriahkan peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-79, namun sebagai bagian dari persiapan menuju ulang tahun ke-30 Paroki Bunda Maria pada Oktober yang akan datang.

Acara Parade budaya di mulai dari pukul 09 ; 00 WIB, Dengan diiringi oleh suara derap langkah kaki para peserta parade mulai terdengar dan mengisi udara dengan energi yang terasa menular.

Padaposisi  barisan terdepan terlihat kesenian burok dengan gerakan gemulai menyambut semua mata yang memandang dengan penuh kagum. Di barisan belakang dimeriahkan oleh marching band dengan seragam mencolok dan nada yang menggugah jiwa.

Dengan Lantunan irama langkah dari berbagai elemen masyarakat yang turut memeriahkan acara tersebut dengan masing-masing memakai pakaian kebanggaan mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia.

Dalam kegiatan acara parade diikut dari Umat Hindu, Buddha, Muslim dan Khonghucu, semuanya bergabung menjadi satu barisan, membentuk mozaik indah yang menggambarkan keharmonisan dalam perbedaan agama.

Rute parade mengitari kawasan Ikonik Cirebon, dimulai dari Gereja Bunda Maria, melalui Jalan Rajawali dan Pangeran Drajat, kemudian kembali lagi ke titik awal. Masyarakat sekitar yang menyaksikan, tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan, seolah menyambut sebuah pesta besar memuliakan persatuan di tengah – tengah perbedaan.

Dalam sela-sela acara parade, Romo Antonius Haryanto selaku Pastor Paroki Bunda Maria, mengatakan dengan penuh perasaan tentang makna dari acara tersebut. Wajahnya memancarkan kebahagiaan, namun di balik  pancaran kebahagiaan terselip sebuah harapan besar  untuk masa depan yang lebih baik.

” Kebudayaan Indonesia seperti pelangi, beragam namun tetap satu dalam keindahannya. Kita tidak ingin keberagaman menjadi sekadar simbol, tetapi harus kita rayakan, kita syukuri dan kita jadikan kekuatan,” ujarnya Minggu (25/8/2024).

Acara kegiatan Parade Budaya lintas agama berlansung di Gereja Bunda Maria Kota Cirebon, pada Minggu 25 Agustus 2024. Seluruh peserta yang turut serta dalam acara tersebut menampilkan kostum yang sangat unik dan menarik menyesuaikan dengan agama yang mereka anut  dan kepercayaannya masing – masing.
Romo Antonius pun mengingatkan tentang – tantangan yang masih dihadapi oleh bangsa. Dengan suara yang menebar semangat, ibarat api kecil  mampu menyinari dan menghangatkan hati semua orang di sekelilingnya.

“Kemiskinan, pendidikan, lingkungan hidup, semua itu adalah sebuah PR kita bersama dan melalui kebersamaan, melalui keberagaman yang ada, kita harus bisa memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia,” ucapnya.

Parade budaya bukan hanya sebuah acara rutin, Namun menjadi refleksi masyarakat Cirebon dan Indonesia pada umumnya, bisa tetap kokoh di tengah – tengah tantangan zaman.

“Membangun daerah adalah membangun kesatuan hati dan visi, tanpa melihat perbedaan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk semakin menguatkan kita,” tegas Romo Antonius.

Dengan suaranya yang menggema, seolah ingin menanamkan keyakinan itu di hati setiap orang yang mendengarnya.

Setelah selesai acara parade suasana meriah tetap berlanjut di kawasan Gereja Bunda Maria. Stand-stand makanan dan minuman yang berderet, seolah menawarkan keramahan yang tak terukur sebagai bentuk kerukunan beragam di Cirebon.

 

 

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *