Sejarah Dan Silsilah Keraton Kacerbonan

 

Artikel.suararadarcakrabuana.com -Keraton Kacerbonan merupakan pemekaran dari Keraton Kanoman setelah Sultan Anom IV yakni Pangeran Raja Muhammad Khaerudin wafat, Putra Mahkota yang seharusnya menggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon.Karena dianggap sebagai pembangkang dan membrontak.

Ketika kembali dari pengasingan tahta sudah diduduki oleh Pangeran Raja Abu Sholeh Imamudin. Atas dasar kesepakatan keluarga, akhirnya PR Anom Madenda membangun Istana Kacerbonan, kemudian muncullah Carbon I sebagai Pangeran Kacirebonan pertama.

Kedudukan Cirebon yang berada pada bayang-bayang pengaruh Mataram. ketika Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerintahan yang ditandai dengan banyaknya pergolakan, agaknya menjadi faktor penting mengapa Cirebon semakin menjadi lemah.

Pada zaman Amangkurat I, penguasa Cirebon Panembahan Ratu II, cucu Panembahan Ratu, atas permintaan Mataram berpindah ke Girilaya. Kepergiannya dari Keraton Cirebon ke daerah dekat ibukota Mataram ini disertai oleh kedua puteranya, yakni Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kertawijaya. Sebagai pengganti kedudukannya selaku Sultan Cirebon, ditunjuk puteranya yang paling bungsu, yaitu Pangeran Wangsakerta.

Panembahan Ratu wafat pada tahun 1662 Masehi. Sebelum meninggal beliau membagi kerajaannya menjadi dua yang diwariskan kepada kedua puteranya itu. Pangeran Martawijaya diangkat sebagai Panembahan Sepuh yang berkuasa atas Kasepuhan. Sedangkan Kertawijaya ditunjuk sebagai Panembahan Anom yang berkuasa atas Kanoman.

Sementara itu, Raja Amangkurat I yang kurang bijaksana menimbulkan kebencian di kalangan istana dan penguasa-penguasa daerah yang lain. Dengan didukung oleh seorang pangeran dari Madura bernama Tarunajaya, sang putera mahkota mengadakan pemberontakan. Sayangnya, usaha mereka menentang Amangkurat I tidak berhasil karena perpecahan antara keduanya.

Raja Amangkurat I kemudian meninggal di Tegalwangi setelah melarikan diri dari ibukota Mataram. Dalam pertempuran tersebut, kedua pangeran dari Cirebon itu memihak pada pihak pemberontak. Kira-kira tahun 1678 Masehi, kedua bangsawan pewaris tahta Cirebon kembali ke tanah kelahirannya. Dengan demikian kini di Cirebon bertahta dua sultan, Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan dan Sultan Anom Keraton Kanoman.

Silsilah Keraton Kacirebonan adalah sebagai berikut.

a. Pangeran Carbon Kaceribonan
b. Pangeran Madenda
c. Pangeran Denda Wijaya
d. Pangeran Raharja Madenda
e. Pangeran Madenda
f. Pangeran Sidek Arjaningrat
g. Pangeran Harkat Nata Diningrat
h. Pangeran Moh Mulyono Ami Natadiningrat
i. KGPH Abdulgani Nata Diningrat Dekarangga

 

Penulis Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *