Sejarah Gugurnya Arya Penangsang Terkena Tombak Kiai Plered

Artikel. suararadarcakrabuana.com – Ibu Arya Penangsang bernama Putri Ayu Retno Panggung anak dari Adipati Jipang Ratu Ayu Retno Kumolo, anak dari Raja Majapahit Prabu Brawijaya V, istri dari Ki Hajar Windusana, sehingga Arya Penangsang juga mewarisi kedudukan neneknya sebagai Adipati Jipang. Dalam perjalanan waktu, Arya Penangsang akhirnya mengetahui siapa pembunuh ayahnya dari Sunan Kudus berniat membalas dendam.

Arya Penangsang mencoba membalas dendam kepada Raden Mukmin yang telah membunuh ayahnya. Arya Penangsang akhirnya mengutus Rangkud untuk membunuh Raden Mukmin, Sultan Demak yang bergelar Sunan Prawata. Sebutan Sunan Prawata lantaran pusat pemerintahan Demak saat itu bukan lagi di Demak Bintara, melainkan di Gunung Prawata.

Berbekal Keris Kiai Betok yang diberikan oleh Arya Penangsang, Rangkut pergi ke Gunung Prawata. Setiba di tujuan, Rangkut memasuki ruang peraduan Sunan Prawata. Saat itulah ia menikam keris Kiai Betok ke tubuh Sunan Prawata, yang tengah tertidur pulas. Keris itu pun juga membunuh sang istri yang juga tengah tertidur pulas. Namun sebelum menghembuskan napas terakhir bersama sang istri, Sunan Prawata sempat memberikan perlawanan dengan keris Kiai Betok itu. Ia menarik keris itu dari tubuhnya dan menghujamkan kembali ke tubuh Rangkud.

Eksekutor yang dikirim Arya Penangsang pun turut tewas bersamaan tewasnya Sunan Prawata dan istrinya. Hingga akhirnya setelah meninggalnya Sunan Prawoto, Arya Penangsang menjadi Penguasa Demak sebagai Sultan Demak V, ibu kota Kerajaan Demak ia pindahkan ke Jipang. Periode ini dikenal dengan sebutan Demak Jipang (1549-1554). Arya Penangsang Terbunuh Dikisahkan dalam perjalanan pulang ke Pajang, rombongan Adipati Pajang Jaka Tingkir singgah ke Gunung Danaraja tempat Ratu Kalinyamat menyendiri setelah kematian Sunan Prawoto dan suaminya Hadlirin.

Keduanya dibunuh atas suruhan Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat mendesak Jaka Tingkir,. agar segera membunuh Arya Penangsang, dirinya yang mengaku sebagai pewaris takhta Sunan Prawoto, berjanji akan menyerahkan Demak dan Jepara,jika Jaka Tingkir menang. Jaka Tingkir segan memerangi Arya Penangsang secara langsung, karena merasa dirinya hanya sebagai mantu keluarga Demak.

Maka diumumkanlah sayembara, barangsiapa dapat membunuh Arya Penangsang tersebut, akan memperoleh hadiah berupa tanah Pati dan Alas Mentaok (yang akan menjadi wilayah Mataram). Orang tua angkat Jaka Tingkir, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan sahabatnya Ki Panjawi dibimbing oleh Ki Juru Martani untuk mendaftar sayembara itu. Putra kandung Ki Ageng Pemanahan yang bernama Sutawijaya juga ikut mendaftar dalam sayembara dengan bekal Tombak Kyai Plered dari Jaka Tingkir.

Ketika pasukan Pajang datang menyerang Kotaraja Jipang, saat itu Arya Penangsang sedang akan berbuka setelah keberhasilannya berpuasa 40 hari. Surat tantangan atas nama Hadiwijaya membuatnya tidak mampu menahan emosi. Apalagi surat tantangan itu dibawa oleh pekatik-nya (pemelihara kuda) yang sebelumnya sudah dipotong telinganya oleh Pemanahan dan Penjawi. Meskipun sudah disabarkan adik Arya Penangsang (Arya Mataram), Penangsang tetap berangkat ke medan perang menaiki kuda jantan yang bernama Gagak Rimang.

Kuda Gagak Rimang dengan penuh nafsu mengejar Sutawijaya yang mengendarai kuda betina, melompati Bengawan Sore. Perang antara Pasukan Pajang dan Jipang terjadi di dekat Bengawan Sore. Dalam perang tersebut perut Arya Penangsang robek terkena tombak Kiai Plered milik Sutawijaya. Meskipun demikian kesaktian yang dimiliki oleh Arya Penangsang membuatnya tetap bertahan.

Ususnya yang terburai dililitkannya pada gagang keris yang terselip di pinggang. Arya Penangsang berhasil meringkus Sutawijaya. Saat mencabut keris Setan Kober untuk membunuh Sutawijaya, namun nahas, usus Arya Penangsang malah terpotong sehingga menyebabkan kematiannya. Dalam pertempuran itu Patih Jipang Ki Matahun tewas. Sedangkan adik Arya Penangsang, yakni Arya Mataram dan istrinya serta beberapa kerabat berhasil meloloskan diri ke Palembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *