Artikel suararadarcakrabuana.com – Prabu Diah Sangramawijaya, atau yang lebih dikenal sebagai Raden Wijaya, adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit di Jawa, Indonesia. Berikut adalah ringkasan cerita kehidupan dan sejarah beliau:
Latar Belakang Raden Wijaya lahir sebagai pangeran dari kerajaan Singhasari. Ayahnya adalah Mahisa Cempaka, yang merupakan keturunan Raja Ken Arok, pendiri Singhasari.
Pada masa mudanya, Singhasari mengalami banyak pergolakan politik. Pada tahun 1292, Singhasari diserang oleh pasukan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang. Raja Singhasari saat itu, Kertanegara, dibunuh dalam serangan tersebut.
Pelarian dan Bangkitnya Majapahit
Raden Wijaya berhasil melarikan diri dan kemudian mencari perlindungan di bawah kekuasaan Jayakatwang.
Namun, ia diam-diam merencanakan pembalasan dan mendirikan sebuah pemukiman baru di desa Tarik, yang kemudian menjadi cikal bakal Majapahit.
Pada tahun 1293, tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menghukum Kertanegara tiba di Jawa. Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan Mongol untuk menyerang Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya kemudian berbalik melawan Mongol dan mengusir mereka dari Jawa.
Pendiri Kerajaan Majapahit
Setelah berhasil mengusir tentara Mongol, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 dan menobatkan dirinya sebagai raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengonsolidasikan kekuasaannya dan memperluas wilayah Majapahit.
Prabu Diah Sanggramawijaya atau Raden Wijaya wafat pada tahun 1309. Setelah kematiannya, ia digantikan oleh putranya, Jayanegara
Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada.
Warisan Raden Wijaya terus dikenang sebagai pendiri kerajaan yang kuat dan visioner, yang berhasil meletakkan dasar bagi kejayaan Majapahit di masa mendatang.
Sumber Artikel sejarah Nusantara
Redaksi : Rakhnat Sugianto. SH
