Transformasi Digital Kikis Kesenjangan, Mudahkan Layanan Publik

Jakarta.suararadarcakrabuana.com – Pemerintah Indonesia menjadikan transformasi digital sebagai peta jalan untuk mengikis kesenjangan digital dan memudahkan pelayanan publik bagi masyarakat di semua sektor.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan ada banyak capaian transformasi digital yang telah dilakukan Pemerintah. Di sektor kesehatan, data telah disinkronisasi menjadi terdigitalisasi melalui sejumlah program dan kebijakan strategis.

“Pemerintah juga mengeluarkan begitu banyak regulasi untuk meng-guidance (panduan) transformasi ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang menjadi catatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sejauh ini, saya kira regulasi-regulasi yang dibuat oleh Pemerintah sudah cukup untuk mengawal transformasi digital bisa terwujud,” jelasnya dalam Wawancara GPR TV tentang 10 Tahun Jokowi: Transformasi Digital di Indonesia yang ditayangkan dari Jakarta Pusat, Senin (07/10/2024).

Menurut Wamen Nezar Patria, Pemerintah akan terus melakukan pembenahan transformasi digital seiring adopsi teknologi digital yang terus berkembang. Menurutnya, salah satu syarat penting pembenahan dengan mengubah pola pikir masyarakat secara umum maupun lembaga pemerintah.

“Transformasi digital itu yang harus kita benahi adalah mindset dari yang namanya human resources atau talent digital kita. Misalnya, ada banyak adopsi teknologi digital yang dilakukan oleh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah saat ini, hanya saja kita melihat mereka bergerak masih sendiri-sendiri,” jelasnya.

Wamenkominfo menyontohkan dari sisi lembaga pemerintahan Indonesia memiliki sekitar 27 ribu aplikasi atau website dari pusat hingga daerah. Wamen Nezar Patria menyayamgkan lewat ribuan aplikasi itu, seakan menjadi ujung tombak dari transformasi digital. Padahal, transformasi digital lebih dari itu.

“Seakan-akan kalau sudah punya situs itu kita sudah melakukan transformasi digital. Sebetulnya bukan itu, transformasi digital lebih dari sekedar membuat situs. Transformasi digital itu mengubah cara bekerja kita dengan menggunakan teknologi, karena intinya adalah meningkatkan layanan secara digital,” ungkapnya.

Melalui transformasi digital yang memberikan layanan publik lebih efisien, Wamenkominfo menekankan upaya penyediaan akses terhadap teknologi canggih oleh Pemerintah ditujukan untuk mempermudah masyarakat.

“Jadi jangan diperumit karena teknologi yang bekerja di belakang itu cukup canggih. Misalnya untuk mengolah data yang begitu kompleks jadi sederhana, saya kira itu transformasi digital nanti larinya kesitu. Kalau birokrasi untuk membuat KTP dan Akta Kelahiran, dulunya kan sulit karena kita harus mengisi blangko dan segala macam,” jelasnya.

Wamen Nezar Patria mengungkap, semangat mempermudah masyarakat itu juga tampak dari Program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menjadi salah satu tujuan Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kita baru saja membuat rilis terbatas untuk soal ini (Program SPBE) dengan Kementerian PAN-RB dan Kementerian BUMN. Itu nantinya layanan-layanan publik akan lebih mudah dengan SPBE. Jadi membuat KTP dan Akta Kelahiran nanti lebih gampang, semua orang bisa melakukan dari mana saja tanpa harus pergi ke Kantor Dukcapil,” tuturnya.

Wamenkominfo menegaskan dalam satu dekade Pemerintahan Presiden Joko Widodo, transformasi digital telah berjalan dan menjadi program berkelanjutan pada pemerintahan selanjutnya.

“Transformasi digital ini bukan pekerjaan yang mudah, bukan pekerjaan yang satu malam, tapi pekerjaan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Biro Humas Kementerian Kominfo.

Redaksi : Rakhmat sugianto.SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *